Baraya

Free Domain Name Site
Register FREE Domain
free counters

Kotamadya Bogor

Berita Ayeuna

Kabupaten Bogor

Monday 20 September 2010

Hotel Pasar Baru


Kota Bogor masih menyimpan bangunan kuno peninggalan sejarah masa lalu yang masih berdiri kokoh. Salah satunya adalah bangunan Hotel tertua di Kota Bogor yang masih berdiri kokoh yang berada di jatung kota tepatnya didalam Pasar Bogor Jalan Suryakencana Bogor Tengah.
Hotel Pasar Baroe namanya, sangat mirip dengan nama wilayah yang ada di Jakarta Pusat. Sedikit orang yangmengetahui bahwa hotel tersebut ternyata salah satu hotel tertua di Kota Bogor selain Hotel Salak dan Hotel Belavue. Tetapi Hotel Belavue sudah dibongkar dan kini menjadi pusat perbelanjaan Bogor Trade Mal (BTM). Hotel yang berlantai dua di atas lahan 1.200 meter persegi tersebut memiliki keunikan arsitektur, karena perpaduan antara arsitektur Eropa dan Tionghoa. Tetapi wajar kalau kombinasi dengan etnis China, karena wilayah tersebut terkenal dengan sebuan Pecinan. Hotel itu mulai berkembang sejak beroperasinya kereta api dari Batavia ke Buitenzorg pada tahun 1873 hingga peralihan abad 20.

Hotel tersebut pada masa itu menjadi primadona bagi para pelancong selain Hotel Salak dan Hotel Belavue. Tetapi hotel itu mayoritas menjadi tempat pelesiran bagi warga Timur Asing seperti Tionghoa, Arab dan Bumiputera (Indonesia-Red), karena Hotel Salak dan Hotel Belavue ketika itu tergolong sangat mewah sehingga hanya dapat dinikmati oleh warga Belanda dan Eropa lainnya. Bahkan konon salah seorang pendiri Sjarikat Islam (SI) yang juga pergerakan nasional yaitu Tirto Adhi Soerjo pernah menjalan aktifitas atau kegiatan politiknya di Buitenzorg dan menginap di Hotel Pasar Baroe.

Oleh karena itu di sekitar bangunan itu banyak ditemukan bangunan antik berlanggam Eropa-Tionghoa yang diperkirakan mulai dibangun pada peralihan abad. Terlebih lagi kawasan itu merupakan wilayah pertemuan antara Kelenteng Weg atau Jalan Kelenteng Hok Tek Bio dan Pasar Weg atau Jalan Pasar pada masa kolonial Belanda.

Menurut Nyonya Lim Hie Nio (59), cucu mantan pengurus Hotel Pasar Baroe yaitu Lim Siang Hien (84), hotel tersebut beroperasi sejak jaman kolonial Belanda. Lalu hotel itu sempat dihuni oleh sejumlah keluarga dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) hingga berakhirnya peristiwa G.30 S/PKI.
Hotel tersebut sudah dua kali bepindah tangan dari pemilik pertamanya. Awalnya hotel tersebut milik Tan Kwan Hong yang sekarang tinggal di wilayah Jalan Perinstis Kemerdekaan atau biasa disebut Jalan Merdeka. Kemudian hotel itu dijual kepada keluarga Lim dan Lie

Daerah itu memiliki keunikan karena merekam perkembangan Kota Bogor sekaligu mempertemukan budaya arsitektur Tionghoa-Eropa. Karena pada tahun 1870 daerah di sekitar Kelenteng Pasar Bogor masih sepi dan hanya tanah lapang. Baru pada tahun 1890-an hingga 1900-an awal banyak bangunan permanen di kawasan itu sehingga daerah Pasar Bogor dipenuhi bangunan berarsitektur khas hingga sekarang,” katanya.

Kini Hotel Pasar Baroe sedang menunggu nasib, sehingga kayu yang menjadi dominasi bangunan tersebut sudah lapuk di makan usia selain juga kacanya banyak yang pecah. Nasibnya akan tercabik lagi, karena menurut keterangan yang diperoleh Pasar Bogor akan mengalami peremajaan dan bekas hotel itu tidak tertutup kemungkinan akan kena dampaknya yaitu akan dijadikan tempat bagi para PKL.

No comments:
Write comments

Interested for our works and services?
Get more of our update !